7 Des 2011

Bahaya Kebakaran | TocShare



Bab I  Unsur Pembentuk Kebakaran :
  1. Bahan Padat, Kayu, Kain, Kertas, Plastik dan lain sebagainya dan jika terbakar umumnya akan meninggalkan Abu / Bara.
  2. Bahan Cair, Cat, Alkohol dan berbagai jenis minyak.
  3. Bahan Gas, Propane, Butane, dan lain sebagainya.

BAB II Penyebab Kebakaran

Penyebab kebakaran :
A. Perilaku manusia
  • Membuang puntung rokok sembarangan
  • Lupa mematikan api di perkemahan
  • Membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme
  • Penyimpanan / penggunaan bahan-bahan
  • House keeping yang tidak baik.
  • Keteledoran manusia dalam aktivitas penggunaan api seperti diperumahan, pertokoan dan tempat umum lainnya.
B. Faktor alam
  • Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang
  • Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi
  • Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau


BAB III Bahaya Kebakaran


Bahaya Kebakaran yang ditimbulkan oleh asap, suhu yang tinggi, panik, gas beracun. Berikut dengan penjelasannya :

A. Asap
Namun tahukah kamu jika korban jiwa, kematian, yang berhubungan dengan kebakaran (en: fire) paling banyak terjadi karena menghirup asap (en: smoke inhalation) dari peristiwa kebakaran itu sendiri? Diperkirakan sekitar 50%-80% kematian pada saat kebakaran dikarenakan menghirup asap daripada luka bakar.
Menghirup asap ketika bernapas di produk-produk pembakaran (en: combustio) selama suatu kebakaran berdampak sangat buruk. Pembakaran dihasilkan dari pemecahan yang teramat cepat suatu substansi oleh panas (secara umum disebut terbakar). Asap adalah campuran partikel-partikel dan gas-gas terpanaskan. Begitu tidak mungkin memprediksikan komposisi asap yang dihasilkan oleh suatu kebakaran. Bahan-bahan yang terbakar, temperatur api (panas), dan jumlah oksigen yang tersedia saat kebakaran menciptakan berbagai tipe asap yang bisa dihasilkan (terkait reaksi fisika dan kimia).
Menghirup asap dapat merusak tubuh dengan cara asfiksia (sesak) yang sederhana, yaitu tubuh menjadi kekurangan oksigen untuk bernapas. Selain itu bisa juga menyebabkan iritasi secara kimiawi, sesak napas secara kimiawi, atau kombinasi dari beberapa atau semua kondisi tersebut.


B. Suhu Yang Tinggi
Suhu yg panas karena asap akibat kebakaran membuat cuaca lebih panas dari biasanya. Berdasarkan indeks penyulutan api, kalau temperatur tinggi dan tak ada hujan,maka kondisinya akan semakin ekstrim. Jika sudah begini, maka yang perlu diwaspadai adalah kebakaran hutan dan lahan. Itu jelas berpotensi sekali.


C. Panik
Salah satu bahaya kebakaran adalah kepanikan. Pada saat kebakaran, orang disekitar kejadian kebakaran tersebut pasti merasa panik, kepanikan tersebut membuat kita tidak bisa mengambil keputusan dengan baik serta menambah kacau keadaan. Maka kita tidak boleh panik saat kebakaran terjadi, melainkan langkah – langkah untuk menghadapi kebakaran


D. Gas Beracun
Karbon monoksida, hidrogen sianida, dan hidrogen sulfida adalah contoh – contoh gas beracun yang dihasilkan oleh suatu kebakaran yang mampu mengganggu pengguna oksigen tergantung atau terhampat, maka sel – sel akan mati. Keracunan karbon monoksida sebagaimana yang sering kita dengar, adalah salah satu penyebab tertinggi kematian oleh penghirup gas tersebut .
Ketika orang menghirup gas beracun dalam jumlah dan kandungan yang lebih banyak daripada tubuhnya dapat di tanggulangi. Saat hal ini terjadi ada beberapa tanda dan gejala yg mugkin muncul dan dapat kita kenali. Gejala – gela dapat termasuk batuk, napas memendek, serak, nyeri kepala, dan perubahan status mental secara akut. Tanda – tanda seperti jelaga di saluran napas atau perubahan warna kulit dapat membantu dalam menentukan derajat keparahan

Bab IV Tingkatan bahaya kebakaran dan alatat pendeteksi kebakaran

A. Tingkatan Bahaya Kebakaran

>> TINGKAT KARAKTERISTIK KEBAKARAN KESULITAN PEMADAMAN KEBAKARAN <<

TINGKAT KARAKTERISTIK KEBAKARAN KESULITAN PEMADAMAN KEBAKARAN
RENDAH Permukaan merambat Tak ada masalah pengendalian kecuali kebakaran dalam tanah.
SEDANG Permukaan bisa menyebar pesat atau dengan intensitas sedang Api dapat dikendalikan dengan menggunakan peralatan sederhana dan air
TINGGI Menyebar cepat atau intensitas api tinggi Pengendalian api dengan menggunakan pompa air kuat atau pembuatan sekatbakar mengguna peralatan mekanis
EKSTRIM Meyebar cepat atau intensitas apai tinggi Sangat sulit untuk dikendalikan. Pemadaman tidak langsung dengan menggunakan drip torches dari garis pengendalian dapat digunakan.

B. Alat Pendeteksi Kebakaran
Sistem tanda bahaya (alarm system) yang panel induknya berada dalam ruang pengendalian kebakaran, sedang sub-panelnya di setiap lantai berdekatan dengan kotak hidaran. Pengeporasian tanda bahaya dapat dilakukan secara manual dengan cara memecahkan kaca tombol saklar tanda kebakaran atau bekerja secara otomatis, dimana tanda bahaya kebakaran dapat dihubungkan dengan system (detektor asap atau panas ). Ketika detektor berfungsi, hal itu terlihat pada monitor yg ada pada panel utama pengendalian kebakaran, dan tanda bahaya dapat dibunyikan secara manual, atau secara otomatis, dimana pada saat detektor berfungsi terjadi arus pendek yg akan menyebabkan tanda bahaya tertentu berbunyi.


BAB V Upaya Menghadapi Kebakaran

►  Bila Anda sedang terjebak dalam kebakaran di Gedung Perkantoran
  1. Berusahalah untuk tetap tenang. Hal ini wajib dilakukan dalam situasi apapun, dan dimanapun agar tindakan yang kita lakukan terarah dan tepat.
  2. Bunyikan tanda kebakaran yang tersedia segera. Peringati masyarakat lain yang berada di dalam kantor tersebut.
  3. Ikuti prosedur evakuasi yang terlah diterapkan bila ada.
  4. Menuju ke tangga darurat, disarankan untuk tidak memakai lift. Penggunaan lift disaat keadaan darurat dapat menimbulkan gangguan saraf dan perhentian lift secara mendadak.
  5. Bila terjebak asap berusahalah agar asap tidak masuk ke dalam organ pernafasan anda. Bila asap sangat tebal, usahakan supaya posisi anda serendah mungkin. Kain atau tisu basah dapat digunakan untuk melindungi hidung anda.
►  Bila Anda sedang terjebak dalam kebakaran di Dalam Rumah Tinggal:
  1. Berusahalah untuk tetap tenang.
  2. Evakuasi anggota keluarga dengan tanggap tapi tenang melalui bagian rumah yang aman.
  3. Hubungi kantor donas pemadam kebakaran setempat.
  4. Bila anda merasa yakin, gunakan pemadam api bila ada, atau gunakan air dari sumber terdekat, dengan tetap menjaga keselamatan diri dan sekitar.
  5. Hal yang perlu diketahui juga apabila Anda telah terserang amukan api. Gunakanlah alat pemadam api dengan tata cara yang tertera.
►  Apabila Pakaian Yang Anda Kenakan Terbakar Api, Lakukan Langkah-Langkah Berikut :
  1. Berhenti di tempat anda berada.
  2. Segera jatuhkan diri anda ke lantai.
  3. Berguling terus menerus sambil menutupi wajah dan mulut dengan telapak tangan – hal ini mencegah bagian wajah terbakar dan mencegah banyaknya asap yang masuk ke dalam hidung – bergulinglah sampai api padam.
  4. Apabila api belum padam balutkan kain basah kepada badan anda.
  5. Dinginkan luka bakar dengan air selama 10-15 menit.
  6. Bantuan paramedik sangat disarankan.

►  Penggunaan Alat Pemadam Api
  1. Cara menggunakan Alat Pemadam Api Portable :
  2. Perhatikan jenis pemadam, dari label yang tertera pada dinding tabung.
  3. Cabut pen pengaman
  4. Pegang tabung pengaman dengan kuat
  5. Ambil jarak secukupnya lalu arahkan corong pemadam pada api yang akan dipadamkan.
  6. Tekan tuas pembuka dan lakukan gerakan menyapu dari sisi ke sisi lain hingga api padam.

Isi diambil / dikutip dari Dok. Pribadi DENNIS

Tidak ada komentar:

X